29 Juli 2011

The New Toys

Setelah menunggu satu hari, kiriman saya akhirnya datang.
Bermula dari iseng mencari kata kunci "die cast" di FJB Kaskus, saya menemukan satu trit diantara banyak sekali trit penjual die cast. Trit ini menjual die cast alat-alat berat, mainan yang jarang dipunyai karena stok yang terbatas juga karena keunikannya. Dari hasil pencarian tersebut saya menemukan bahwa trit tersebut terrmurah di FJB.

Sore hari pulang kantor, segera saya bongkar. Untuk melihat barangnya juga untuk laporan ke pembeli bahwa barang telah sampai, sekaligus sedikit foto-foto barangnya untuk ditulis di testimoni trit tersebut. Testimoni bagi seorang penjual online sangatlah penting, karena calon pembeli pasti akan melihat berapa banyak testimoni atau seberapa puas pembeli atas pelayanan penjual tersebut. Karena saya puas akan pelayanan penjual, juga karena saya dapat harga yang sangat-sangat murah (rata-rata Rp.40.000,00-termasuk ongkos kirim) saya akan  membuat testimoni lengkap dengan barangnya yang telah saya foto sebelumnya.
Pasukan alat berat

Toyota Hybrid Forklift

Hitachi Buldozer

Nissan Diesel Mixer Truck

Yanmar Trackor

Tadano Crane Car
Semua alat berat di atas adalah produksi Tomica. Saya menyukai produk-produk Tomica karena tergolong awet, ini terbukti karena sebelumnya mainan dari produsen yang sama telah dibanting-banting oleh anak saya, tapi sampai saat ini alhamdulillah masih bertahan, hanya cat yang sedikit lecet-lecet. Dengan harga yang sedikit mahal, tapi puas akan kualitasnya.

Demikian.

21 Juli 2011

Google+, layanan social network baru dari Google


Klik untuk memperbesar
Jika Anda membuka www.plus.google.com hari ini (21/07/2011) lewat akun google anda mungkin anda akan menemukan tampilan seperti di atas. Saat ini layanan Google+ ini masih proses trial, tapi Google menyarankan anda mencantumkan email anda di sana jika anda igin mencobanya.

Tapi jika anda sudah diajak (invite) oleh orang yang sudah mendaftar anda bisa mengakses dan mencobanya. Juga mengajak orang lain untuk mencobanya.
Ini tampilan milik teman saya setelah saya invite dia untuk bergabung. Di sini anda akan diminta keterangan dasar anda.

Kebetulan saya sudah diajak teman saya, ini tampilannya :
mirip Facebook
Terus apa saja sih isinya?
Karena saya juga baru hari ini mengaksesnya, mari kita pelajari apa saja fitur-fitur yang menarik di sana.
1. Circles
Google+ Circles membantu anda mengatur "teman-teman" anda sesuai keadaan kehidupan anda sehari-hari, misal, 'family,' 'work friends,' 'music buddies,' dan 'alumni' (anda bisa me-rename-nya sesuka anda). Kemudian anda dapat membagi hal-hal yang relevan dengan orang yang tepat, juga "follow" postingan orang-orang sesuai keinginan anda. Misal anda memposting foto kegiatan keluarga pada circle family, maka foto tersebut hanya akan mucul pada circle keluarga anda. Anda bisa mengikuti postingan orang-orang sesuai kategorinya.

Bagaimana anda memsaukkan teman-teman anda ke circle yang tepat? anda hanya perlu meng'klik dan men-drag-nya ke circle yang tepat.
Circle ada di toolbar atas, bersama home, photos dan profile

2. Stream
 Ini seperti News Feed pada facebook,
Di Stream ini anda bisa memilih info kategori apa yang anda ingin ketahui, tentunya setelah anda mengeset Circle di atas. Postingan anda di satu circle tidak bisa dibaca orang-orang yang tidak anda kategorikan pada circle tersebut.

3. Sparks
Sparks berfungsi sebagai mesin pencari pribadi anda dan dapat dengan mudah anda bagikan (share) pada circle yang sesuai. Beberapa hal yang menurut anda menarik dapat anda simpan jika kemudian anda ingin membukanya dikemudian hari.

Untuk sementara ini saja, saya juga masih belajar.

Yang saya tahu, dengan Google+ ini Google mencoba menyatukan semua layanan dalam satu akun pengguna, baik itu akun blogspot, youtube, picasa, Googletalk dan lain-lain. Jadi anda bisa tetap berbicara dengan teman-teman Gtalk anda di satu halaman web di Google+ anda.
Saya bisa melihat foto-foto blog dalam satu folder saya lewat akun Google+ saya.

14 Juli 2011

Alot, salah kaprah bener ora lumrah

Alot (dengan spell English, bukan keras dalam bahasa Jawa) merupakan "hewan" baru yang diciptakan dengan tujuan memperbaiki grammar orang-orang penutur bahasa Inggris. Seiring dengan perkembangan jaman yang serba cepat, banyak penutur bahasa Inggris--maksudnya orang-orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari--yang menyingkat kata-kata, termasuk juga menghilangkan tanda baca apostrof (') atau satu tanda petik pada kata-kata yang mengharuskan ada tanda baca tersebut.

Hal ini juga terjadi pada Bahasa Indonesia, berawal dari pengguna telepon selular yang menyingkat percakapan mereka (karena keterbatasan karakter) lewat pesan singkat yang dikirim lewat SMS, singkatan-singkatan itu menjadi lazim dan "disepakati" memiliki arti. Terlebih gaya pengiriman SMS anak-anak muda jaman sekarang, dengan begitu banyak singkatan, variasi huruf besar-kecil, penggunaan simbol-simbol, makin membingungkan orang yang tidak tahu dan tidak pernah bergaul dengan mereka.

Kembali ke "Alot", Alot diciptakan (sejauh penelusuran saya berdasarkan tanggal postingan artikel) oleh sebuah penulis blog. Dia membuat sebuah kreasi supaya saat orang menuliskan "alot" dari pada "a lot" (banyak, dalam Bahasa Indonesia) orang akan membayangkan ciptaannya ini :

12 Juli 2011

Emas, logam yang semakin berkilau

Saya baru saja menambahkan fasilitas penampil harga emas online di blog saya ini. Daripada saya harus mengunjungi blog lain yang menempelnya juga (sebelum ini saya selalu seperti itu), mending menempel sendiri dan mengunjungi blog sendiri.

Mungkin dalam beberapa tulisan ke depan saya akan membahasnya, saat ini, saya harus bekerja terlebih dulu :)

04 Juli 2011

Maras Night Touring

Suatu sore di hari sabtu (2/7) yang panas saat memandikan Izzul, saya mendapat telepon yang tak terduga. Teman saya meminta diantarkan ke suatu acara di Gunung Maras. Setelah minta ijin istri akhirnya saya berencana mengajak serta Izzul, mandi cepat-cepat, makan yang serba cepat, tapi hanya sedikit, karena sebelumnya Izzul mulutnya kena air panas saat minum susu.

Sebelumnya saya menelpon temen saya menanyakan berapa orang dalam satu mobil. Ternyata cuma tiga rang, akhirnya positif, Izzul bisa ikut, karena anak saya ini punya kebiasaan duduk di bangku depan sendirian, dia tidak mau dipangku. Kalau hanya tiga orang, bisalah mereka bertiga di belakang Izzul di depan :)

Foto pertama kali Izzul berani duduk di depan sendirian. Tetap Safety dg Seatbelt
Selepas sholat Maghrib di Masjid Assaadah di Simpang Gabek, saya segera meluncur ke tempat teman saya. Dan benar saja, saat mengambil mobil pinjaman dia langsung minta duduk sendiri di depan. Kami segera berangkat. Ternyata kami berangkat selepas Isya karena satu dan lain hal. Kami berjamaah di Masjid di depan kantor KPP Pratama Bangka. Setelah itu segera meluncur ke arah Sungailiat.dan seperti biasa, Izzul sudah terlelap di kursinya sebelum belokan pertama di depan Graha Loka.

Touring bermobil saya malam itu seperti menapaktilasi touring saya sebelumnya yang pernah saya tulis di sini. Suasana lalu lintas di Jalan Raya Pk.Pinang Sungailiat malam hari sangat berbeda di siang hari. Jalan tanpa penerangan dengan kecepatan lalu lalang kendaraan yang cukup tinggi cukup membuat mata melek dan kaki-kaki waspada untuk berpindah kopling-rem-gas. Jalanan masih ramai, karena saat itu masih hitungan sore, belum terlalu larut. Sejam kemudian (lama amat :D) sampai juga di Kota Sungailiat, berhenti sebentar untuk membeli barang titipan keperluan panitia acara.

Saya turun juga untuk membeli air minum. Di warung di depan Puncak Mall Sungailiat, saya menemukan penjual Aqua botolan, segera saya hampiri toko tersebut, eh busyet, ternyata warungnya fullmusik. Dentuman suara musik mengalun di beberapa warung, tampak pengunjung menikmati dentuman tersebut sambil makan kacang. Kok bisa warung seperti ini ada di tengah kota, bisa dibilang ini warung buat dugem skala kecil, dengan mbak-mbak pelayan yang berpakaian seksi dan berdandan menor, berada di depan sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota Sungailiat dan di tengah kota!!!.

Selepas Kota Sungailiat jalanan mulai sepi, jalanan terasa mulus ke arah Utara. Tetapi tak berapa jauh, ada proyek pelebaran jalan dengan tumpukan pasir dan material di kanan-kiri jalan yang menurut saya sangat membahayakan pengguna jalan. Jalan yang sempit menjadi semakin sempit dengan tumpukan material tersebut. Jalan asli (sebelum dilebarkan) sangat sempit, yang hanya pas untuk berpapasan dua mobil saja, tapi masih sangat mulus, jadi  masih bisa melaju dengan kencang di sana. Lagi enak-enaknya nikung kanan-kiri dan rebah-rebahan (emangnya motor :D) tiba-tiba disodori jalan ancur sisa proyek pembangunan saluran air yang baru saja selesai, sehingga semua penumpang termasuk saya dan barang-barang seisi mobil ikut berloncatan. untungnya Izzul tidak terbangun. Selepas guncangan hebat tersebut saya mengurangi kecepatan, feeling saya, akan banyak hal serupa di depan, ternyata memang benar, sejauh tujuh kilometer di depan, beberapa kali saya temui kondisi jalan serupa, dengan tumpukan batu dan pasir untuk proyek pelebaran jalan.

Saya mengira proyek pelebaran akan jauh hingga Belinyu (kota di utara Sungailiat), tetapi ternyata yang baru dikerjakan sejauh 7 kilometer. Selepas itu jalan mulus dengan kondisi gelap gulita tanpa penerangan jalan. Kondisi yang gelap dan sepi menggoda saya untuk melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Jangan dikira kecepatan tinggi bisa diraih di sini. Setiap kali saya melirik Speedometer, paling banter hanya sedikit di atas 60km/jam, tak lebih dari itu.

Beda kecepatan 5 km/jam sangat penting buat kendaraan, baik mobil ataupun motor. Kecepatan yang lebih rendah membantu mencegah tabrakan. Bahkan 5 km/jam perbedaan dalam kecepatan dapat memiliki dampak besar pada jarak berhenti. Jika dua kendaraan bepergian berdampingan, satu di 60 km/jam dan satu di 65 km/jam, kendaraan berjalan pada 65 km/jam akan membutuhkan 4 meter tambahan untuk berhenti. Meskipun 4 meter mungkin tampaknya tidak seberapa jauh, kendaraan kehilangan setengah kecepatan mereka dalam 5 meter terakhir. Apa artinya tepatnya? Sementara kendaraan dengan kecepatan 60km/jam hampir berhenti dan hanya berkecepatan 5 km/jam, kendaraan lain masih punya kecepatan 27 km/jam. Dampak kecelakaan akan sangat berbeda walaupun terlihat selisih kecepatan hanya 5 km/jam. Lain kali jika ada waktu saya akan menuliskan sendiri bahasan ini.

5 km/jam yang sangat berharga
Jika saat bermotor saya berani bermain rebah-rebahan di kecepatan 90 km/jam keatas (seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya), tapi tidak dengan mobil. Apalagi saya tidak terlalu hafal jalan Sungailiat-Belinyu, ditambah kondisi gelap yang bahkan saya tidak tahu akan berbelok kemana jika saya tidak menyalakan lampu jauh mobil. Saya mengibaratkan berkendara malam itu seperti naik rollercoaster tanpa tahu belokan selanjutnya akan bermanuver ke kanan atau ke kiri.


Mata waspada, kaki siaga. Itulah keadaan saya saat itu, karena saya membawa penumpang orang penting di suatu acara dan Izzul yang lagi enak tidur. Saya tidak mau membangunkan Izzul karena pengereman mendadak saya, apalagi karena kecelakaan. Tak lupa memainkan lampu jauh-dekat, saya meliuk-liukkan mobil mengikuti jalan. Menurut pengalaman saya berkendara, Jalan Sungailiat-Belinyu termasuk banyak tikungannya juga berkontur naik turun. Ditambah kondisi gelap dan melewati hutan semak belukar dan kebun warga, jika tidak waspada dan pandai berkendara sangat tidak dianjurkan memacu kendaraan di jalan ini. Seperti yang saya bicarakan di atas, kecepatan saya tidak lebih cepat dari kisaran 60 km/jam.



Sampai di Simpang Lumut (sekitar 30 km dari Sungailiat), saya masuk ke arah Gunung Maras, jika siang harinya saja terasa adem, ternyata malam hari pukul 22.00 WIB kabut turun menghalangi jalan, sampai mengembunkan kaca depan mobil. Tempat acara berlangsung 16 km dari Simpang Lumut. Benar-benar gelap dan jauh dari mana-mana. Begitu penumpang saya drop, saya putar balik pulang. Tak lupa membersihkan kaca depan mobil dengan sisa air botol yang saya beli di Sungailiat tadi, karena air pembersih kaca depan rupanya kosong, dan kaca depan sudah kotor karena kabut yang tersapu wiper yang memang sudah kotor.


Perjalanan pulang lebih seru, karena saya tidak lagi ditemani obrolan penumpang saya, Izzul masih saja terlelap. Suasana sepi menjalari isi kabin, radio sudah tak bersiaran, kaset tidak ada, dan tak ada teman yang terjaga. Kondisi jalan makin sepi, hanya satu dua kendaraan berpapasan. Tapi saya menikmatinya.


Sampai di kontrakan tengah malam, saya pelan-pelan membangunkan Izzul, dan menggendongnya pulang ke rumah. kayaknya Izzul menikmati sekali tidurnya di dalam mobil. Sebelumnya memang dia sangat menikmati perjalanan di mobil, pernah dari Jakarta ke Tegal malam hari selama 5 jam tertidur pulas di bangku depan. Bangun saat saya mengganti ban kanan belakang yang bocor, 500 meter dari rumah mertua.


Demikian touring saya malam itu, itung-itung mengobati kerinduan Izzul tidur di kursi depan mobil saat berkendara.


Salam :)